Mengenal High-Functioning Depression: Katanya Baik-Baik Aja, Tapi…

bertumbuh Avatar

Dalam kehidupan modern, banyak orang yang tampaknya menjalani hidup dengan baik—produktif di tempat kerja, menjaga hubungan sosial, dan tetap menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Namun, di balik penampilan ini, ada yang merasakan perasaan hampa, tertekan, atau kehilangan motivasi. Kondisi ini sering kali disebut sebagai high-functioning depression atau depresi yang berfungsi tinggi.

Apa Itu High-Functioning Depression?

High-functioning depression tidak secara resmi diakui sebagai diagnosis klinis oleh American Psychiatric Association (APA). Namun, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan individu yang mengalami gejala depresi namun tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Bentuk depresi ini biasanya terkait dengan gangguan depresi persisten (persistent depressive disorder), yang ditandai dengan gejala depresi yang lebih ringan namun bertahan lama, sering kali lebih dari dua tahun (American Psychiatric Association, 2022).

Gejala-gejala high-functioning depression meliputi perasaan sedih yang berkepanjangan, kurangnya minat pada hal-hal yang sebelumnya dinikmati, perasaan tidak berharga, dan kelelahan yang konstan. Meskipun gejala ini hadir, individu dengan kondisi ini tetap mampu bekerja, berinteraksi secara sosial, dan menjalankan tanggung jawab sehari-hari, sering kali tanpa orang lain menyadari bahwa mereka sedang berjuang secara mental.

Gejala High-Functioning Depression

Beberapa gejala utama dari high-functioning depression adalah sebagai berikut:

  1. Perasaan Sedih atau Kosong yang Konstan
    Meskipun seseorang tampak menjalani hidup dengan baik, mereka mungkin merasakan perasaan sedih, hampa, atau bahkan mati rasa secara emosional hampir sepanjang waktu.
  2. Kehilangan Minat atau Kesenangan
    Mereka yang mengalami high-functioning depression sering kali kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati, meskipun mereka tetap melakukannya untuk menjaga penampilan “normal” di mata orang lain.
  3. Kelelahan dan Kurang Energi
    Kelelahan yang terus-menerus adalah gejala umum, di mana individu merasa lelah meskipun mereka tetap aktif secara fisik atau sosial.
  4. Kesulitan Tidur
    Baik insomnia maupun tidur berlebihan sering terjadi pada orang dengan depresi jenis ini. Mereka mungkin merasa sulit tidur di malam hari atau merasa bahwa tidur mereka tidak menyegarkan.
  5. Rasa Tidak Berharga atau Bersalah
    Individu mungkin merasa tidak cukup baik atau bersalah atas hal-hal kecil, bahkan ketika tidak ada alasan yang jelas untuk perasaan tersebut.
  6. Sulit Berkonsentrasi
    Mengalami kesulitan dalam konsentrasi atau mengambil keputusan kecil bisa menjadi tanda lain dari high-functioning depression.

Meskipun orang dengan high-functioning depression dapat menjalankan tugas sehari-hari, kondisi ini tetap bisa berdampak serius pada kesehatan mental jangka panjang jika tidak ditangani. Depresi jenis ini dapat membuat seseorang merasa terjebak, seolah-olah mereka menjalani kehidupan tanpa makna atau tujuan yang jelas.

Penyebab dan Faktor Risiko

Seperti bentuk depresi lainnya, high-functioning depression dapat disebabkan oleh kombinasi faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Menurut American Psychiatric Association (2022), faktor genetik memainkan peran penting, di mana orang dengan riwayat keluarga depresi lebih rentan mengalami gangguan ini. Pengalaman trauma, stres kronis, dan peristiwa kehidupan yang menekan, seperti kehilangan orang yang dicintai atau perubahan besar dalam hidup, juga dapat memicu atau memperburuk depresi ini.

Selain itu, individu yang perfeksionis atau sangat ambisius sering kali lebih rentan terhadap high-functioning depression, karena mereka cenderung menekan emosi negatif dan terus berjuang untuk menjaga penampilan bahwa mereka “baik-baik saja” di depan orang lain.

Dampak Jangka Panjang High-Functioning Depression

Meskipun high-functioning depression tampak lebih “ringan” dibandingkan bentuk depresi berat (major depressive disorder), dampaknya tidak boleh dianggap remeh. Depresi kronis dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, baik secara fisik maupun emosional. Kelelahan yang konstan dan kurangnya motivasi dapat memperburuk kondisi kesehatan fisik, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung atau gangguan tidur.

Lebih jauh, tanpa penanganan yang tepat, individu dengan high-functioning depression berisiko mengalami gangguan depresi yang lebih serius di kemudian hari, termasuk episode depresi berat. Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan meskipun gejala yang dialami tampak “terkendali”.

Pengobatan dan Pendekatan Terapi

Mengatasi high-functioning depression memerlukan pendekatan yang holistik, yang melibatkan perubahan gaya hidup, terapi psikologis, dan dalam beberapa kasus, obat-obatan. Berikut beberapa metode yang efektif:

  1. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)
    CBT adalah salah satu pendekatan terapi yang sering digunakan untuk mengatasi depresi. Terapi ini membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin memicu atau memperburuk gejala depresi (American Psychiatric Association, 2022). CBT efektif dalam membantu orang dengan high-functioning depression mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
  2. Terapi Interpersonal
    Terapi ini berfokus pada bagaimana hubungan interpersonal seseorang memengaruhi suasana hati mereka. Dengan memperbaiki kualitas hubungan atau komunikasi, terapi ini dapat membantu mengurangi gejala depresi.
  3. Obat-obatan
    Dalam beberapa kasus, antidepresan mungkin direkomendasikan oleh profesional kesehatan mental untuk membantu mengatur suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Penggunaan obat-obatan harus diikuti dengan pemantauan dari dokter atau psikiater.
  4. Perubahan Gaya Hidup
    Menerapkan gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan tidur yang cukup, dapat membantu mengurangi gejala high-functioning depression. Meskipun perubahan ini mungkin tidak cukup tanpa terapi, mereka dapat mendukung proses penyembuhan secara keseluruhan.
  5. Mendapatkan Dukungan Profesional
    Di Layanan Psikologi Bertumbuh, kami memahami betapa sulitnya menangani high-functioning depression yang sering tersembunyi di balik keseharian yang tampak normal. Layanan kami mencakup terapi individu yang disesuaikan untuk membantu individu mengatasi depresi dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.

Kesimpulan

High-functioning depression adalah bentuk depresi yang sering kali tersembunyi, di mana individu dapat tetap menjalankan kehidupan sehari-hari meskipun di dalamnya mereka berjuang dengan rasa hampa dan sedih. Meskipun gejalanya tampak lebih ringan, kondisi ini memerlukan perhatian serius untuk mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan fisik. Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala yang serupa, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental dapat menjadi langkah awal menuju penyembuhan.


Referensi

American Psychiatric Association. (2022). Depression: Persistent Depressive Disorder. https://www.psychiatry.org/patients-families/depression

Thase, M. E., & Schwartz, T. L. (2015). Treatment-resistant depression: Prevalence, risk factors, and treatment strategies. Journal of Clinical Psychiatry, 76(2), 156-162.

Tagged in :

bertumbuh Avatar

2 responses to “Mengenal High-Functioning Depression: Katanya Baik-Baik Aja, Tapi…”

  1. […] kesehatan mental. Orang yang merasa insecure secara terus-menerus cenderung mengalami kecemasan, depresi, atau bahkan mengalami gangguan kepribadian. Menurut penelitian, perasaan insecure berkaitan erat […]

  2. […] Gejala DepresiSelain membantu mengatasi kecemasan, mindfulness juga bermanfaat bagi individu yang mengalami depresi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mindfulness-based cognitive therapy (MBCT) efektif dalam […]

Leave a Reply to Manfaat Latihan Mindfulness untuk Kesehatan Mental – Bertumbuh Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Love